Kebaikan Si Fasik

Ada seorang pria dari kota Basrah, yang dikenal sebagai orang fasik, meninggal dunia. Tak ada seorang pun yang mau mengurus jenazahnya. Istrinya lalu membayar dua orang untuk memikul jenazahnya ke masjid untuk dishalati. Namun, tak seorangpun mau menshalati.

Akhirnya, sang istri membawanya ke padang luas untuk dikebumikan. Di tempat itu, ada seorang ahli zuhud yang tinggal di gunung. Ia tampak sedang menunggu kedatangan jenazah suaminya. Tersebarlah berita, si zuhud turun gunung untuk menshalati si fulan, hingga mereka keluar dan ikut menshalatinya.

Seusai shalat, penduduk heran, mengapa si zuhud mau menshalatinya?

“Aku mendengar dalam mimpiku, agar aku menshalati si fulan, karena ia dimpuni Allah,” jawab si zuhud.

“Bagaimana perilaku jenazah semasa hidupnya?” Tanya dia kemudian kepada istri jenazah.

“Orang mengenal suamiku sebagai ahli maksiat dan sering mabuk”.

“ Teliti kembali, apakah dia memiliki kebaikan-kebaikan?”

“Ya, tiga hal : Pertama, bila sadar dari mabuknya di waktu subuh, ia segera mengganti pakaian, berwudhu dan ikut shalat subuh berjamaah. Kedua, dirumah tak pernah sepi dari satu atau dua anak yatim, ia selalu mencarinya. Ketiga, ia pernah sadar dari mabuknya dimalam hari, kemudian menangis dan berkata, “ Ya Tuhanku, letak neraka Jahanam mana yang kau kehendaki untuk meletakkan orang terkutuk ini?!” jawab wanita itu tentang suaminya.

 

• Hikmah apa yang kita dapat dari cerita diatas??? Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun. Tetapi, kita terlalu sombong untuk meminta kepada-Nya, kita terlalu sombong dengan dosa-dosa kita, seakan-akan tidak ada kehidupan setelah ini. Seorang pemabuk saja disaat ajal menjemputnya, Allah telah memaafkan semua dosanya karena hal-hal yang sering kita enggan melakukannya, beberapa kebaikan uang sangat mulia. Marilah kawan, saudara-saudara muslim semuanya, kita berbenah diri untuk menghadap-Nya, persiapkan bekal yang cukup untuk perjalanan bertemu dengan-Nya…

 

Sumber : Buletin Keluarga MAWADDAH